Senin, 06 September 2010

LIPAMS (Liputan Amlapura Sehari)

06 September 2010
MAHASISWA ISI AKHIRI MASA KKN DI PESEDAHAN
Dikawatirkan Tak Berlanjut                                                                                                                 

Sejumlah 6 orang Mahasiswa Institut Seni Indnesia (ISI) Denpasar yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pesedahan Manggis Karangasem, ( 3-9-2010) mengakhiri masa tugasnya dengan melakukan evaluasi pementasan Seni Tabuh/Gong dan Seni Tari.

Rektor Isi Denpasar diwakili Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) I Gusti Agung didampingi Panitia KKN dan sejumlah dosen pembimbing mengatakan, pelaksanaan misi KKN di Desa Pesedahan yang merupakan permitaan desa adat sudah mencapai akhir masa penugasan. Dalam pelaksanaan sebulan KKN tersebut dinilai sudah dapat berjalan lancar sesuai jadwal kendati pelatihannya hanya menggunakan waktu sore hingga malam hari kecuali hari Sabtu dan Minggu. Menurutnya antusiasme masyarakat utuk dapat mengikuti pembelajaran seni melalui bimbingan KKN ISI sangat tinggi, namu karena ISI juga kerap kali menghadapi kesibukan ekstra maka kesempatan melayani permitaan desa adat juga dilakukan selektif. Isi Denpasar menyambut positif adanya kemauan yang tinggi dari desa-desa adat untuk meminta bimbingan seni melalui KKN. Sepanjang masih ada kesempatan KKN ISI tetap melayani permintaan dimaksud asal tidak berbenturan dengan agenda lain yang juga melibatkan mahasiswa. Program KKN merupakan program pendidikan tinggi yang dilaksanakan ISI Denpasar, sementara perguruan tinggi lain banyak yang sudah tidak melaksanakan lagi.
Namun disisi lain dikawatirkan setelah pelaksanaan KKN usai program pembelajaran tidak berlanjut lagi, diharapkan program pelatihan seni budaya dapat berlanjut. Tahun 2010 KKN ISI dilaksanakan di sejumlah Kabupaten seperti Tabanan, Singaraja, Karangasem khususnya di desa-desa tua, dalam waktu bersamaan ditutup serempak di Tabanan. Sasaran program tersebut dimaksudkan untuk melestarikan seni budaya dalam rangka mengajegkan budaya Bali ke depan. Jika usulan pembinaan seni disetujui Mendiknas, nantinya program dimaksud akan dialokasikan lagi di Desa Adat Pesedahan sebagai salah satu desa pelaksana program. Sedangkan untuk permintaan KKN tahun depan masih menjadi usulan karena masih banyak desa yang mengharapkan memperoleh program KKN ISI untuk pelestarian seni budaya.
Bendesa Adat Pesedahan Drs. I Ketut Artana mengatakan, pelatihan kesenian yang dilakukan bekerjasama dengan KKN ISI Denpasar sudah menjadi kesepakatan paruman desa adat guna meningkatkan kemampuan dan skil seni baik gong, tari, angklung maupun seni gambuh. Untuk itu setelah satu bulan dilakukan pembelajara diikuti dengan evaluasi untuk mengukur daya serap pembelajaran dan latihan yang diberikan. Ia menyampaikan terima kasih kepada lembaga ISI Denpasar yang sudah berkenan mengalokasikan KKN ISI di Desa` Adat Pesedahan selama 1 bulan ( dari tanggal 3 Agustus – 3 September 2010) sehingga masyarakat lebih mengenal perkembangan seni yang sudah lama diidamkan.
Kaderisasi seni sangat diharapkan masyarakat mengingat potensi seni sejak dahulu di Desa Adat Pesedahan memang sudah ada, terbukti berbagai kesenian pernah hidup dan jaya di masa lalu seperti Drama Gong yang sempat pentas melanglangbuana wilayah Bali, kesenian wayang kulit, gambuh, janger, rejang, pendet, baris dsb yang juga berkaitan dengan pelaksanaan wali di pura-pura. Namun memasuki era 90-an semua potesi itu menjadi pudar dan hingga kini yang tersisa seni gong, angklung dan tarian anak dan remaja, karena memang terkait dengan upacara keagamaan. Berkat pembinaan yang diberikan KKN Isi kualitas tabuh Sekaa Gong menjadi lebih baik dan memiliki pengetahuan dalam menekuni dan menguasai seni tabuh maupun tari.
Perbekel Pesedahan Ir. I Wayan Astawa mengatakan, pembangunan seni merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan keseluruhan aspek sumber daya manusia. Keseimbangan pembangunan pisik dan non pisik seperti kesenian dan budaya juga merupakan investasi tak ternilai dalam membangun karakter masyarakat. Terlebih dengan basis budaya keterkaitan dengan pelaksanaan ritual keagaman seni budaya menjadi esensi didalamnya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan dari generasi ke generasi.
Pelatihan KKN Isi diikuti 41 orang penabuh gong, 52 orang penabuh gong remaja, 60 orang penari, 20 orang kru seni gambuh dan 30 orang sekaa angklung, selanjutnya direncanakan akan dilanjutkan dengan mengajukan permohonan KKN kembali. Saat itu dipentaskan Tari Puspanjali, Cendrawasih, Rejang Dewa, Tabuh Telu dan Baleganjur. ( HUMAS Kab Karangasem)


Tidak ada komentar: