23 September 2010
PURI GEDE MEPICE KERIS KEPADA DESA ADAT
Amlapura - Puri Gede Karangasem melalui Anak Agung Ngurah Agung, SH, MH kembali merajut hubungan harmoni dengan Desa Adat dengan Mepice Keris. Setelah menyerahkan tiga pucuk keris kepada Prajuru Desa Adat Pesedahan,(22-9-2010) di Puri Gede Amlapura, AA Ngurah Agung, SH, MH menyatakan, simbolis keris merupakan implementasi wujud amanat warisan budaya puri semenjak dahulu sebagai yang menyiratkan misi eratn aristokrat dari masa lalu hingga kini. Misi untuk menata kembali hubungan yang lama membeku antara Puri dengan Desa-Desa Adat sebagai pengemban kewenangan perdikan otonomi kekuasaan secara adat.

Ketiga keris paican Puri Gede, khusus dipesan dan dibuat dari para pembuat keris di Madura, dengan materi campuran baja dihiasi pamor guratan membuat keris nampak bertuah dengan sarung werangka dubuat kusus dari kayu sonokeling dengan design khas bebali. Menurut, AA Ngurah Agung, dapat dilakukan pemasupatian melalui proses upacara sehingga kekuatan dan nilai magistik keris makin kuat dan bertaksu. Penyerahan keris pertama kali nantinya akan dilanjutka kepada Desa Adat Bungaya untuk kelengkapan prajuru Dane Kebayan. Dibeberapa desa tua yang memiliki prosesi ritual unik dengan history yang kuno memberi ciri masing-masing keberadaan desa adat sebagai khasanah utama menyangga keajegan Bali .
Prajuru Desa Pesedahan Drs. I Ketut Artana, menyampaikan terima kasih kepada pihak Puri Karangasem yang sudah mepica Kulkul dan Keris kepada Desa Adat Pesedahan, yang merupakan simbol-simbol penting didalam desa adat. Kulkul sebagai kekuatan pemersatu karma dan keris merupakan simbol kesatria mahottama. Melalui media tersebut diharapkan dapat kembali menyuburkan harmoni hubungan Puri dengan masyarakat adat dalam mengemban misi ketahanan budaya yang berlandaskan Agama Hinhdu. Nantinya keris paican Puri akan dipasupati saat Upacara Piodalan di Pura Pemastuan Desa Pakraman Pesedahan pada Purnamaning Kapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar