Jumat, 27 Agustus 2010

LIPAMS (Liputan Amlapura Sehari)

Amlapura, 27 Agustus 2010

TAHUN 2010 KARANGASEM DI JATAH 2 EMBUNG SENILAI 14 M                                    

Kajian mengenai keberadaan embung geomembran yang dibangun Pemerintah Kabupaten Karangasem selama ini sudah berulang kali dilakukan, bahkan sebagai gambaran terakhir sekitar 5 embung yang hendak dibangun lagi merupakan permintaan masyarakat.
Menurut Kepala Dinas PU Kab. Karangasem Ir. I Wayan Arnawa, M.Si, didampingi Kepala Bidang Sumber Daya Air Ir. I Nyoman Sutirtayasa, (27-8-2010), untuk tahun 2010 Karangasem memperoleh lagi bantuan pembangunan embung geomembran sebanyak 2 buah dengan nilai 14 milyar dibangun di Muntig Kubu kapasitas 24.000 m3 dan Tukad Buah Seraya Karangasem kapasitas 18.000 m3, untuk mengantisipasi stok air baku di daerah sulit air dan kering dibagian daerah atas. Kedua embung tersebut dibangun atas permintaan masyarakat saat ini sudah dilaksanakan.

Adapun masalah yang masih tersangkut yaitu masalah lahan segera bakal diselesaikan pihak Pemkab Karangasem dengan salah seorang warga, dan didukung 7 orang warga lain pemilik lahan pada lokasi tersebut. Pemkab Karangasem berharap agar masyarakat dapat mendukung penuh pelaksanaan pembangunan embung dimaksud dalam wujud partispasi dapat membantu persiapan lahan, mengingat sebelumnya sudah didukung kesepakatan masyarakat desa setempat. Sedangkan sumber pendanaan pembangunan kedua embung dimaksud adalah dari Balai Sungai Bali penida UPT. Departemen PU. Tercatat embung yang masih belum berfungsi menampung air hanya embung Purage yang menjadi kewenangan Pemprop Bali,. Sedangkan embung di Ban sudah bisa menampung air dengan baik, tinggal melakukan pembiayaan distribusi airnya untuk kepentingan penduduk sekitar.
Dikatakan, strategi membangun embung justru merupakan alternatif dalam mengatasi kesulitan air pada sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Karangasem seperti Kubu, Abang dan Seraya. Namun keberadaan embung secara spesifik memang dipruntukkan bagi masyarakat yang ada di kantong kesulitan air pada daerah atas, khususnya untuk mencukupi kebutuhan MCK, ternak, pertanian dsb. Jika pembangunan embung ditengarai tidak dapat mengatasi kesulitas air di Kubu misalnya, memang bukan untuk mengatasi kesulitan air secara umum melainkan bersifat spesifik di daerah atas semata, dengan pusat distribusi pada sepanjang jalur disekitar lokasi embung.
Sedangkan bagi daerah bawah dan wilayah sporadik lainnya ditempuh melalui kebijakan pembangunan jaringan pipa dengan memanfaatkan sumber mata air di sejumlah titik lokasi termasuk sumber terbesar Telaga Waja yang kini sedang menggelinding di Kabupaten Karangasem untuk memasok kebutuhan air di 7 Kecamatan, sebagai jaringan pipa air minum paling besar seluruh Indonesia. Saat ini kebijakan pembangunan tersebut sedang berjalan, sebab menuntaskan masalah klasik Karangasem yakni kekurangan air bukan seperti membalik telapak tangan, memerlukan waktu tahunan dan jangka panjang.
Ditambahkan Arnawa, jumlah embung yang dimiliki Karangasem hingga kini sebanyak 10 buah dengan rincian Embung Nangka bantuan Gubernur senilai 1,3 M, Yeh Kori sumber APBD Kabupaten senilai 1,3 M, Daya Ban sumber Pemprop Bali senilai 1,09 M, Puragae bantuan Propinsi senilai 3,179M, Pasar Agung bantuan Propinsi senilai 1,05M, Datah sumber dana APBN senilai 3,649M, Baturinggit sumber dana APBN senilai 2,38M, Batudawa sumber APBD Kabupaten senilai 1,4M, Tukad Mantri Bukit sumber Propinsi senilai 1,7 dibangun tahun 2008 serta Embung Seraya dibangun tahun 1996 dari sumber dana APBN. Tahun 2009 dibangun kembali berupa pembangunan pipa distribusi untuk di lokasi embung Datah dan Batudawa, sementara untuk rencana pembangunan 5 embung lagi masih dalam proses, untuk dilajutkan pada tahap 5 tahun kedepan sesuai kemampuan dana setiap tahunnya.
Manfaat embung itu sendiri sebagaimana diakui tokoh warga Batudawa I Komang Patra, keberadaan air embung di Batudawa dimanfaatkan oleh sekitar 250KK warga setempat untuk keperluan MCK, Minum ternak, pertanian bahkan untuk diminum setelah direbus. Sedangkan warga Baturinggit I Nengah Wangi juga mengakui keberadaan air embung sangat bermanfaat bagi warga sehingga dapat membantu warga untuk mencukupi berbagai keperluan rumah tangga dan untuk memberi minum ternak. Untuk itu warga lain di Baturinggit I Negah Jenek mengusulkan tambahan embung lagi agar dapat lebih luas menyediakan stok air baku bagi warga.

Tidak ada komentar: