Selasa, 03 Agustus 2010

LIPAMS (Liputan Amlapura Sehari)

Amlapura

DODOL SALAH SATUDIGEMARI OBYEK WISATA KULINER YANG MASIH DI KARANGASEM                                                                                                                   


Banyak potensi yang masih bisa di gali di suatu daerah, di Karangasem salah satunya yang masih banyak ada potensi – potensi yang bisa ditumbuh kembangkan, seiring berjalannya waktu dan perkembangan perindustrian sehingga dapat meningkatkan produktifitas masyarakat pada umumnya.
Kreatifitas dalam ketrampilan mengolah bahan baku menjadi olahan yang menarik dan tentunya banyak diminati masyarakat sudah mulai kelihatan, salah satunya buah nangka yang bisa diolah menjadi dodol, rasa manis alami dodol nangka, memberi citarasa tersendiri dibandingkan dengan pangan lain yang serupa.
Bagi lidah masyarakat Indonesia, dodol menjadi panganan yang hampir selalu ada di setiap kesempatan. Buah nangkapun kini dapat diolah menjadi makanan ringan yang satu ini.
Ni Made Swasti dari Banjar Dewa Mas, Desa Jasri, Kabupaten Karangasem, salah satu pengolah makanan ringan dengan bahan baku nangka, yang sudah dapat memproduksi dodol nangka sejak tahun 1996.
Mengenai proses pembuatan, Nangka yang telah dibersihkan sebelumnya, selanjutnya dikukus, kemudian dimasak. Selama dimasak, adonan nangka diaduk selama empat jam. Selanjutnya adonan diletakkan di atas cetakan, setelah kering barulah dipotong kecil barulah dikemas.
Namun tidak sedemikian lancar seperti yang dibayangkan, Bu Swasti mengatakan, kalau pihaknya kewalahan apabila stok nangka sudah habis dan tidak pada musimnya.
Dalam sehari rata- rata Bu Swasti memasarkan 250 kotak dodol yang 1 kotaknya berisi 12 biji, harga perbijinya di jual Rp. 500. Tidak hanya di Karangasem, dodol nangka ini dipasarkan juga di luar Bali.

Di Tanya mengenai Kendala yang dialami Swasti selama 14 tahun dalam memproduksi dodol, pihaknya merasa mengalami kesulitan di bagian pemasaran, dengan mempekerjakan 7 karyawan, Swasti tetap berharap mebndapat bantuan campur tangan Pemerintah, dalam hal ini, mesin pembuat dodol dan mesin pengering, karena kalau musim hujan dodol tidak bias diselesaikan dengan baik, karena mengandalkan sinar matahari. (Reporter RGS FM)

Tidak ada komentar: