Kamis, 07 Maret 2013

Pemkab Karangasem Himbau Wujudkan Nyepi Santhi



Karangasem-Bali, Menjelang perayan Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Icaka 1935 Pemkab Karangasem melalui himbauan Bupati untuk menciptakan perayaan Hari Raya Nyepi yang tertib lancar dan santhi. Menurut Kabag Kesra Setda Kab. Karangasem Drs. I Putu Arnawa, S. Ag, M.Si, (5-3-2013), agama sebagai ajaran yang bersumber dari Tuhan merupakan tuntutan umat manusia agar dapat mencapai kehidupan yang damai.

Realita umat beragama di Kabupaten Karangasem yang selama ini telah berhasil melaksanakan misi keagamannya secara baik dalam suasana tenggang rasa yang harmonis, merupakan bukti  telah tumbuh kesadaran dan kebebasan mengekspresikan  keyakinan terhadap Tuhan. Dalam kaitan tersebut pemerintah berupaya mewujudkan Tri Kerukunan Umat Beragama  berjalan mantap terhadap semua agama. Adapun seruan bersama ini dimaksudkan untuk mendukung kekhusukan, ketenangan, ketertiban dan keamaan sebagai kebutuhan umat dalam menjalankan ibadahnya.

Landasan yang memayungi dilaksanakannya himbauan Pemkab Karangasem adalah  SE. Gubernur Bali No. 26  tahun 2012 tentang hari libur nasional dan  cuti bersama tahun 2013 dari Menpan dan Reformasi Birokrasi tanggal 4 Desember 2012. SK bersama Menag, Menaker dan Menpan-RB No 5 tahun 2012 No SKB: 06/Men/VII/2012 dan No. 2 tahun 2012 dan No. 02 tahun 2012 tanggal19 Juli 2012 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2013. Surat Dirjen Bimas Hidhu Kemenag No. DJ.V/BA.03.1/1264/2011 tanggal 1 Nopember 2011 perihal Libur Fakultatif tahun 2012, SE Gub. Bali No. 003.2/17572/DPIK perilah SE berkaitan dengan Hari Raya Nyepi tahun caka 1934, SE Ketua PHDI Bali No. 57/SE/Parisada Bali/II/2012 tanggal 9 Februari 2012 tentang Pedoman Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Caka 1934.
Berkaitan dengan menyongsong Hari Raya Nyepi menurut Kabag Kesra  Aranawa, dikeluarkan himbauan antara lain bahwa perlu menjaga keamanan di masing-masing wilayah, menciptakan kondisi masyarakat yang aman dan kondusif, mengantisipasi keadaan lebih dini. Untuk LP Dewasa, LP Anak, RSUD, Kapolres, Kodim dan Pol PP Kab. Karangasem agar meniadakan  penjagaan 24 jam kerja Hari Nyepi keculi dalam keadaan darurat. Sementara Kepala ASDP Padangbay, Kadis Perhubungan, Kadis Budpar, Kadis Penda agar menindaklanjuti himbauan dimaksud sesuai Tupoksi, Kepala PLN Cabang  Karangasem dimohon mematikan lampu  penerangan jalan.
Khusus kepada Camat dan Muspika diminta agar memantau Kekusukan Hari Raya Nyepi berkoordinasi dengan Desa Pakraman tentang Pelaksanaan Catur Brata Penyepian. Adapun  pelaksanaan Nyepi pada hari Selasa 12 Maret 2013 pukul 06.00 wita sampai Rabu tanggal 13 Maret 2013 pukul 06.00, dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian yakni Amati Geni tidak menyalakan lampu dan mengumbar hawa nafsu, Amati Karya tidak melakukan kegiatan/kerja pisik melainkan melakukan penyucian rokhani, Amati Lelungaan yakni tidak bepergian kemana-mana melainkan mulat sarira/mawas diri dirumah dan Amati Lelanguan tidak mengadakan hiburan /rekrasi atau bersenang-senang lainnya.
Sementara itu untuk pelaksanaan Tawur Kesanga dilaksanakan Hari Senin tanggal 11 Maret 2013 untuk tingkat Propinsi adalah Tawur Agung di pusatkan di Besakih, tingkat Kabupaten Caru Manca Sanak di Catus Pata Chandra Bhuana Amlapura, tingkat Desa Pakraman  dan Banjar menyesuaikan dengan kondisi setempat. Untuk di tingkat perumahan yakni di Mrajan sanggah rong tiga menghaturkan pejatian, dihalaman natah mrajan menghaturkan segehan manca warna, dihalaman rumah  pada pelinggih penunggun karang menghaturkan tipat kelanan,  di natah pekarangan mengaturkan segehan manca warna. Sedangkan dihalaman lebuh  mendirikan sanggah cukcuk di kanan pintu rumah  dengan banten daksina ayunan putih kuning, sujang agencet medaging tuak arak dan dibawah sanggah cucuk menghaturkan segehan agung dan ajengan cahcahan 108 tanding.   
Khusus untuk acara pengrupukan, ditambahkan Arnawa,  sesuai Pedoman pelaksanaan Nyepi dari MUDP menegaskan, ngrupuk agar dilaksanakan dengan hidmat, tertib dan aman sesuai nilai kesucian agama  dipimpin Bendesa, sarana ngrupuk antara lain obor, bawang, mesui, bunyi-bunyian/bleganjur dilaksanakan nyatur desa dan berkoordinasi dengan desa/banjar sekitar demi kehidmatan jalannya acara, pawai ogoh-ogoh agar diatur dengan tertib dalam pengamanan aparat desa.