Kamis, 28 Februari 2013

Musim Panen, Harga Salak Anjlok

Karangasem-Bali, Harga salak disaat musim panen seperti sekarang ini mengalami penurunan yang sangat drastis, bahkan harga salak per-kilonya mencapai 500 rupiah per kilogramnya untuk salak biasa,sedangkan untuk salak gula pasir harga salak dipetani  mencapai 5000 ribu rupiah. Akibanya,kini warga sudah membabat kebun salaknya dan dijadikan lahan persawahan.

Salah satu contoh yang dialami oleh petani salak di banjar dinas Geriana Kangin,Desa Duda,Selat Karangasem,I Wayan Wija,mengatakan, saat musim panen seperti saat ini,harga buah salak di pasar sangat anjlok,hal tersebut berbeda saat tidak sedang panen,dimana harga salak sangat bagus. Hal itu  menurut Wija disebabkan karena meningkatnya produksi buah salak,sedangkan penjualan salak di pasaran mengalami penurunan sehingga salak akan cepat membusuk.”saat musim panen harganya sangat anjlok,bisa sampai berkisaran 200 sampai 500 rupiah per-kilogramnya ditingkat petani,”ujar Wija kepada RGS FM ,pada Rabu (27/02).

Hal yang sama juga dikatakan I Nyoman Sudiarta,anjloknya harga buah salak di pasaran memang rutin terjadi setiap musim panen. Selain karena memang masa panen,hal ini juga disebakan karena pembeli salak tidak mengalami peningkatan,sehingga petani salak membiarkan hasil panennya membusuk. ”saat ini harga salak mencapai 500 rupiah untuk salak biasa,sedangkan salak gula pasir harganya 5000 rupiah,”ujar Sudiarta seraya berharap  pemerintah mencarikan solusi yang tepat untuk mengatasi anjloknya harga buah salak.

Dari data yang diperoleh Reporter RGS FM,lahan kebun salak di Karangasem tersebar di tujuh Kecamatan dengan luas hampir mencapai 4.200 hektar.(bud1121)