Kamis, 11 Oktober 2012

KETUA KPPA SUPARNI RAIH PRESTASI SPEKTAKULER JUARA AKTIFITS SOSIAL PAHLAWAN VERSI MNC TV


11/10/2012

KETUA KPPA SUPARNI :
RAIH PRESTASI SPEKTAKULER JUARA AKTIFITIS SOSIAL PAHLAWAN VERSI MNC TV

Amlapura - Tekad bajanya membela anak-anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan dan berhadapan dengan hukum rela bertaruh nyawa dan cerai sebagai istri seorang angkatan, Ni Nyman Suparni, SH, MGH akhirnya dinobatkan sebagai Pahlawan Aktivis Sosial Versi Program Acara Diantara Kita MNV TV Jakarta, yang bakal melenggang ke Jakarta menerima award dalam waktu dekat. Keteguhan tekadnya dan pengorbanan mental material, jiwa dan raga membuat dewan juri yang menyeleksi utusan seluruh Indonesia dan menelorkan 10 besar kandidat akhirnya menempatkan Suparni di rangking I.

Wanita (48) asal bumi panas Buleleng Bali yang mengabdikan hidupnya di Kabupaten Karangasem Bali awalya sebagai Ketua P2TP2A dan kini menjadi Ketua Kelompok {Peduli Perempuan dan Anak (KPPA) Kabupaten Karangasem. Ketika ditemui (11-10-2012) Suparni bercerita tentang kisahnya diseleksi MNV TV. Dikatakan, dua bulan lalu secara tiba-tiba  dihubungi seseorang untuk disasar sebagai salah satu profile  aktifis perempuan untuk mengikuti mengisi program acara Pahlawan Diantara Kita untuk dilombakan.  Kegiatan shotingpun langsung dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti sosialisasi KDRT dan Undang-Undang Perlindungan Anak ditengah anak sekolah SMA, Masalah Gizi Buruk, Anak Berhadapan dengan Hukum dari mulai  pendampingan didepan penyidik kepolisian sampai ke pengadilan dan di Lapas, kegiatan kremasi mayat anak dan perempuan yang terlantar dan tidak ada yang bertanggungjawab.

Seleksi dari seluruh Indonesia menyisakan 23 profile wanita aktivis sosial dan diperas menjadi 10 besar. Dari nama-nama 10 besar itu ternyata Ni Nyoman Suparni terpilih sebagai wanita pejuang dan dinbatkan sebagai pahlawan versi program acara diantara kita yang menjaring seluruh aktivis sisal di seluruh nusantara. Predikat Pahlawan menurut Husain dari MNC TV menyebut ,  merupakan figur kiprah wanita  di era reformasi,  pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang dibuktikan dengan fakta dan realitas kegiatan di lapangan. Seberapa jauh pengorbanannya dalam berperan membela kaum terpinggirkan dan tak berdaya yang kerap kali terlupakan.

Suparni menceriatakan kisahnya yang unik saat menolak uang sogokan untuk pemutarbalikkan fakta kasus, hingga rela harus mengrbankan suaminya dari dinas aktif militer karena tidak sejalan lagi dengan perjuangannya sebagai LSM yang mengusug misi pemberdayaan dan pembelaan. Pada sisi lain ia juga kersap kali pergi malam hari jika terjadi kasus pembunuhan, pelecehan seklsual dan tindak kekerasan yang melibatkan anak-anak dan perempuan. Ia tidak bisa tidur manakala tau ada anak bangsa yang terkyak karea krban fedofilia atau trafficking (jual-beli anak). Itu juga yang memicu awal kecintaannya pada [prfesiya sekarang saat seorang warga asing mengrbankan sejumlah anak-anak Karangasem dalam peristiwa fedofilia, hatinya miris dan menangis. Iapun rela berpisah sama suami yang menyayanginya dan keerapkali suaminya mengalah datang ke Karangasem jika hendak menjenguknya.

Perjuangannya untuk meyelamatkan anak bangsa yang terkena vois hukum agar masih bisa seklah. Tiga tahun berjuang sejak 2007 baru tahun 2011 Kalapas Karangasem mengijinkannya dan tanpa pengawalan untuk memberikan anak-anak yang wajib belajar bersekolah disekolah terdekat. Memeperjuangkan kasus hokum anak-anak agar tidak diberkas sesuai UU No 11 tahun 2012 karena kadang kala penyidik lupa kalau ancaman hukuman anak hanya 1,5 tahun dan senantiasa memberikan konseling bagi korban dan keluarga korban.

Selama berkiprah di lembaga P2TP2A sejak tahun 2002  dan kini memimpin lembaga KPPA akhirnya mengantarjkannya meraih prestasi tingkat nasinal sebagai aktivis perempuan terpilih sebagai Juara I dan akan melenggang ke Jakarta menerima penghargaan tersebut. Selama ini ia sudah kerap kali mengikuti pelatihan seperti diselenggarakan oleh Kementrian Hukum dan HAM, Diklat Tipikr, KY, KPK, LBH, Mediator UNI Eropa, Bawaslu dsb. Dalam, medukung kegiatan lembaganya sudah dibantu Pemkab Karangasem melalui al;kasi anggaran seperti tahun 2010 dan 2011 diberikan 50 juta, tahun 2012 96 juta namun masih terasa kurang karena padatnya masalah social yang mesti dibantu, jika disetarakan anggaran mencukupi sekitar 150 juta sehingga mampu membantu masyarakat secara baik.