KETUA KPPA SUPARNI :
RAIH PRESTASI SPEKTAKULER JUARA
AKTIFITIS SOSIAL PAHLAWAN VERSI MNC TV
Amlapura - Tekad bajanya membela
anak-anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan dan berhadapan dengan
hukum rela bertaruh nyawa dan cerai sebagai istri seorang angkatan, Ni Nyman
Suparni, SH, MGH akhirnya dinobatkan sebagai Pahlawan Aktivis Sosial Versi
Program Acara Diantara Kita MNV TV Jakarta, yang bakal melenggang ke Jakarta
menerima award dalam waktu dekat. Keteguhan tekadnya dan pengorbanan mental
material, jiwa dan raga membuat dewan juri yang menyeleksi utusan seluruh
Indonesia dan menelorkan 10 besar kandidat akhirnya menempatkan Suparni di
rangking I.
Wanita (48) asal bumi panas Buleleng
Bali yang mengabdikan hidupnya di Kabupaten Karangasem Bali awalya sebagai
Ketua P2TP2A dan kini menjadi Ketua Kelompok {Peduli Perempuan dan Anak (KPPA)
Kabupaten Karangasem. Ketika ditemui (11-10-2012) Suparni bercerita tentang kisahnya
diseleksi MNV TV. Dikatakan, dua bulan lalu secara tiba-tiba dihubungi
seseorang untuk disasar sebagai salah satu profile aktifis perempuan
untuk mengikuti mengisi program acara Pahlawan Diantara Kita untuk dilombakan.
Kegiatan shotingpun langsung dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti
sosialisasi KDRT dan Undang-Undang Perlindungan Anak ditengah anak sekolah SMA,
Masalah Gizi Buruk, Anak Berhadapan dengan Hukum dari mulai pendampingan
didepan penyidik kepolisian sampai ke pengadilan dan di Lapas, kegiatan kremasi
mayat anak dan perempuan yang terlantar dan tidak ada yang bertanggungjawab.
Seleksi dari seluruh Indonesia
menyisakan 23 profile wanita aktivis sosial dan diperas menjadi 10 besar. Dari
nama-nama 10 besar itu ternyata Ni Nyoman Suparni terpilih sebagai wanita
pejuang dan dinbatkan sebagai pahlawan versi program acara diantara kita yang
menjaring seluruh aktivis sisal di seluruh nusantara. Predikat Pahlawan menurut
Husain dari MNC TV menyebut , merupakan figur kiprah wanita di era
reformasi, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang dibuktikan dengan
fakta dan realitas kegiatan di lapangan. Seberapa jauh pengorbanannya dalam
berperan membela kaum terpinggirkan dan tak berdaya yang kerap kali terlupakan.
Suparni menceriatakan kisahnya yang
unik saat menolak uang sogokan untuk pemutarbalikkan fakta kasus, hingga rela
harus mengrbankan suaminya dari dinas aktif militer karena tidak sejalan lagi
dengan perjuangannya sebagai LSM yang mengusug misi pemberdayaan dan pembelaan.
Pada sisi lain ia juga kersap kali pergi malam hari jika terjadi kasus
pembunuhan, pelecehan seklsual dan tindak kekerasan yang melibatkan anak-anak
dan perempuan. Ia tidak bisa tidur manakala tau ada anak bangsa yang terkyak
karea krban fedofilia atau trafficking (jual-beli anak). Itu juga yang memicu
awal kecintaannya pada [prfesiya sekarang saat seorang warga asing mengrbankan
sejumlah anak-anak Karangasem dalam peristiwa fedofilia, hatinya miris dan
menangis. Iapun rela berpisah sama suami yang menyayanginya dan keerapkali
suaminya mengalah datang ke Karangasem jika hendak menjenguknya.
Perjuangannya untuk meyelamatkan
anak bangsa yang terkena vois hukum agar masih bisa seklah. Tiga tahun berjuang
sejak 2007 baru tahun 2011 Kalapas Karangasem mengijinkannya dan tanpa
pengawalan untuk memberikan anak-anak yang wajib belajar bersekolah disekolah
terdekat. Memeperjuangkan kasus hokum anak-anak agar tidak diberkas sesuai UU
No 11 tahun 2012 karena kadang kala penyidik lupa kalau ancaman hukuman anak
hanya 1,5 tahun dan senantiasa memberikan konseling bagi korban dan keluarga
korban.
Selama berkiprah di lembaga P2TP2A
sejak tahun 2002 dan kini memimpin lembaga KPPA akhirnya mengantarjkannya
meraih prestasi tingkat nasinal sebagai aktivis perempuan terpilih sebagai
Juara I dan akan melenggang ke Jakarta menerima penghargaan tersebut. Selama
ini ia sudah kerap kali mengikuti pelatihan seperti diselenggarakan oleh
Kementrian Hukum dan HAM, Diklat Tipikr, KY, KPK, LBH, Mediator UNI Eropa,
Bawaslu dsb. Dalam, medukung kegiatan lembaganya sudah dibantu Pemkab
Karangasem melalui al;kasi anggaran seperti tahun 2010 dan 2011 diberikan 50
juta, tahun 2012 96 juta namun masih terasa kurang karena padatnya masalah
social yang mesti dibantu, jika disetarakan anggaran mencukupi sekitar 150 juta
sehingga mampu membantu masyarakat secara baik.