03 / 08 / 2012
MGPSSR KARANGASEM RESPON RINTISAN KOPERASI SEKTOR
RIIL
Koperasi Sari Mertha Diresmikan Wabup Sukerana di
Besakih
Amlapura - Semeton Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Kabupaten
Karangasem akhirnya merespon himbauan Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana,
SH dengan membentuk lembaga koperasi berbasis sektor riil, yakni
Koperasi Sari Mertah diresmikan Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana,
SH (2-8-2012) di Pura Pedharman Ratu Pasek Besakih.
Ketua MGPSSR Kabupaten Karangasem I Made Suwela, SH, S.Pd mengatakan,
mendorong peningkatan perekonomian warga MGPSSR melalui pembentukan Koperasi
Sari Mertha adalah langkah kngkrit dan strategis terkait upaya mengangkan taraf
kesejahteraan warga. Sebanyak 25 pendiri telah membuktikan kmitmentnya dalam
rangka membantu warga dibidang pelaksanan yadnya dsb. Dikatakan, itikad
tersebut sungguh mulya karena bertalian dengan upaya mengangkat taraf
kesejahteraan masyarakat khususya semeton MGPSSR berlandaskan dharma agama.
Terkait adanya inovasi perkembangan koperasi di Karangasem yang dikemas
kreatif dalam skala sinergi aneka jenis usaha, dikatakan Wakil Bupati I Made
Sukerana, SH , sepanjang memperoleh kepercayaan masyarakat dan tidak mengarah
pada tendensi merugikan, Pemkab Karangasem senantiasa komit. Dari segi manfaat
Pemkab tetap memberi apresiasi dengan arahan masyarakat dapat secara
cermat melakukan usaha investasi.
Wakil Bupati I Made Sukerana, SH menegaskan, sebagaimana misi
pembanguinan yang sedang digalakkan Pemkab Karangasem, yakni membangun
koperasi sebagai wahana kiprah usaha secara gotong-royong serta menggarap
sektor usaha mikro kecil dan menengah. Untuk itu motivasi semeton MGPSSR untuk
membentuk wadah tersebut dengan mengutamakan menggarap potensi eknomi didalamnya
yakni terklait kebutuhan berbagai sarana upakara, merupakan langkah
terobosan strategis dan jeli dalam menangkap peluang. Tanpa adanya komitmen dan
kemauan dari eksponen kepengurusan MGPSSR serta tokoh-tokoh umat niscaya niat
tersebut terwujud.
Dikatakan, aspek permodalan adalahu hal yang diperluka dalam
mendirikan kreasi tetapi yang lebihg penting adalah aspek sumber daya manusia
pelaksana untuk memajukan lembaga tersebut. Jika mentalitas pengelolanya tidak
profesional dan tidak berjiwa enterpreneur tidak mudah mengembangkan koperasi
apalagi menjadikannya soko guru perekonomian. Paling tidak keberadaan Koperasi
Sari Mertha nantinya dapat membantu umat bukan membebani dengan segala
pungutan. Jika memungkinkan , berorganisasi agar jangan memberatkan
tetapi justru membantu meringankan masalah yang dihadapi umat, terutama
dalam kewajiban menjalankan yadnya yang di Bali menggunakan sistim ritual
upacara, yang banyak membutuhkan sarana prasarana material. Potensai itulah yag
harus dibidik atau fokus digarap sehingga umat semeton MGPSSR dimanapun berada
dapat dengan mudah memperoleh keperluanya, bukan sebaliknya merasa dipaksa dan
menyulitkan.
Ketua Koperasi Sari Merta I Komang Arta Negara, SE menambahkan pem,bentukan
kperasi telah didahului dengan permhnan kepada Dinas Koperasi UKM dengan
melampirkan akta pendirian, berita acara pembentukan, surat kuasa, surat bukti
tersedianya modal, rencana kegiatan usaha koperasi, susunan pengurus dan
pengawas, daftar rapat pembentukan koperasi, foto kopi KTP dan pendirian
dan neraca awal koperasi.
Untuk sementara Koperasi Sari Merta sudah membukukan simpanan anggota dari
pendiri berupa simpanan pokok masing-masing sebesar Rp. 1.150.000dari 25
orang pendiri, simpanan wajib sebesar Rp. 5.000, simpanan khusus Rp. 50.000
sehingga total berjumlah Rp. 30.000.000 dengan neraca awal berjumlah Rp.
120.000.000. Pengurus Koperasi dilengkapi Sekretaris dijabat I Gede Pasek
Arsana, SH dan Bendahara I Gede Pasek, SH sedangkan Pengawas terdiri dari I
Made Sukarana, SH, Anggota I Made Suama, SH dan I Gede Surya Dharmawan.
Saat itu I Made Suykerana, SH menyerahkan Akta pendirian Koperasui kepada
Ketua MGPSSR Karangasem lanjut diserahklan kepada Ketua Koperasi I Koamang Arta
Negara, SE.