Selasa, 20 Maret 2012

MANTAPKAN PERAYAAN NYEPI MUSPIDA SIDAK ANTREAN TRUK DAN PADANGBAI

20 / 03 / 2012


MANTAPKAN PERAYAAN NYEPI MUSPIDA SIDAK ANTREAN TRUK DAN PADANGBAI

Amlapura - Dalam rangka memantapkan pengamanan dan kekhusukan pelaksanaan perayaan Hari Raya Nyepi dan penyambutan tahun baru icaka 1934, Muspida Karangasem difasilitasi Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH (20-3-2012) melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Pelabuhan Padangbai Manggis, diikuti semua Muspida dan SKPD terkait.

Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH mengatakan, terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi serta memelihara kerukunan umat beragama di Karangasem, diperlukan dukungan semua elemen masyarakat termasuk stabilitas di lingkungan pelabuhan penyebrangan Padangbai Bali. Mengingat terjadinya penumpukan penumpang karena adanya cuaca buruk sehingga selama 4 hari Kapal tidak bisa nyebrang, maka diharapkan agar semua truck yang antre saat ini bisa dikendalikan dan diangkut menyebrang untuk menjamin tidak terjadi gangguan keamanan dan ketertiban.
Disamping itu, terjadinya kecolongan teroris masuk Bali dan sudah ditembak mati pasukan Densus 88 di Sanur dan Kuta, maka kewaspadaan harus dilakukan secara ekstra ketat termasuk mengantisipasi keberadaan awak kendaraan antre di jalan menuju Padangbai. Untuk itu diminta kepada ASDP selaku fasilitator peyebrangan Kapal Ferry dapat mengatur dan bekerjasama antar ASDP serta Gabungan pengusaha kapal (GAPASDAP) sehingga bisa menjamin terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif menjelang Nyepi. Sementara itu ditandaskan pula, bahwa tingkat kerukunan umat beragama di Karangasem masih menempati rating pertama sehingga memerlukan upaya ekstra ketat untuk menjaga citra kestabilan keamanan dan kerukunan antar umat beragama.
Kaplores Karangasem AKBP Jefry Torunde menegaskan, agar pihak fasilitator pelabuhan dapat mengedepankan kepentingan lebih besar dibanding kepentingan pribadi atau kelomopk sehingga dapat memotivasi para pengusaha kapal mau membantu mengangkut kendaraan di Padangbai meskipun situasi di Lembar Lombok sepi sehingga kapal bisa kosong saat ke Bali.
Manejer Operasional II Padangbay Eko Yulianto mengatakan, upaya maksimal dalam mengantisipasi kemacetan dan penumpukan kendaraan yang akan menyebrang ke Lembar Lombok sudah dilakukan dengan memaksimalkan 12 kapal dari 16 kapal yang ada. Dari perkiraan optimalisasi operasinal kapal diperkirakan dalam 4 jam dapat mengangkut 280 kapal sehingga antrean kapal yang mencapai angka tertinggi mencapai 800 kapal bisa diselesaikan selama 2 kali 24 jam asal kedatangan kendaraan baru tidak terjadi. Untuk itu diperlukan koordinasi dengan pihak Ketapang agar bisa mengendalikan kedatangan kendaraan menuju Lombok sehingga tidak menumpuk di Padangbai.
Ketua Gapasdap Yanto menambahkan, kemacetan kendaraan yang terjadi akibat akumulasi kedatangan sejak 24 Januari sebelumnya, sementara antisipasi penambahan Kapal tidak bisa dilakukan secara mudah karena memerlukan proses dan waktu. Disamping itu akibat peningkatan ekonomi dimana-mana juga berdampak pada terjadinya perebutan penggunaan kapal sehingga tidak mudah untuk memperoleh armada kapal baru. Ditambah kondisi cuaca alam ekstrim maka gangguan tekhnis tersebut agar dimaklumi masyarakat yang membuat keberadaan pelabuhan penyebrangan tidak berdaya menghadapi antrean.

Tidak ada komentar: