Kamis, 24 Maret 2011

KENDATI TETAP ADA ANCAMAN,KARANGASEM MASIH NEGATIF FLU BURUNG

 24 / 03 / 2011     http://rgsfmradio.blogspot.com

KENDATI TETAP ADA ANCAMAN,KARANGASEM MASIH NEGATIF FLU BURUNG

Amlapura - Kendati tetap ada ancaman akan munculnya Flu Burung – Virus AI, namun hingga kini Karangasem masih tetap dalam kndisi negatiuf. Demikian ditegaskan Kadis Peternakan Kab. Karangasem Drh. I ketut Artama, M.Si (23-3-2011) di Amlapura menanggapi adanya flu burung yang dikabarkan kembali masuk Bali barat.

Dikatakan, untuk melakukan antisipasi selama ini tetap dilakukan melalui penanggulangan partisipatif desease respon, yakni dengan melibatkan masyarakat, terutama untuk memantau penyebaran AI melalui Bio Scurity unggas yang sakit ke sentra-sentra peternakan unggas leh tim Flu Burung. Untuk saat ini jumlah pulasi unggas di Karangasem mencapai 800.000 ekor dengan jumlah terbesar ada di Kecamatan Manggis. Untuk pengawasan keluar masuknya unggas antar Propinsi menjadi kewenangan tingkat I, sedangkan Kabupaten hanya memantau di tingkat pasar. Sedangkan untuk kegiatan penanggulangan di sektor 3-4 ditangani Kabupaten melalui penyemprotan disinfektan. Sedangkan untuk sektor 1, 2 dngan gejala positif terserang baru divaksinasi yang langsung dilakukan oleh peternak. Untuk stok disinfektan, dikatakan Artama, masih banyak termasuk vaksin. Untuk saat ini memang baru dalam taraf ancaman yang memang selalu ada tetapi sejauh ini masih negatif.

Ketua Gapoktan Kembang Sari Drh. I Nengah Rusnawan, mengatakan, untuk kawasan peternakan di wilayahnya hingga kini belum adagejala virus AI yang kembali menyerang. Adapun ternak yang mengalami kematian bukan diakibatkan virus AI melainkan disebabkan penyakit ND dan Gumboro. Untuk melakuka antisipasi terhadap kemungkinan adanya serangan peternak tetap melakukan metode vaksinasi denga vaksin flu burung. Paling dalam satu kali peride pemeliharaan ayam selama 2 tahun dilakukan vaksinasi 2 kali.

Ditambahkan, untuk harga telur saat ini tergolng mahal yakni mencapai Rp. 800 / butir, semenatara harga jagung juga relative mahal dan terus market kini mencapai Rp3.700/Kg naik dari harga Rp. 3.500/Kg. untuk pakan dari jenis dedak masih stabil, sedangkan konsentrat naik lagi Rp. 400 / Kg dan per zak naik lagi Rp. 20.000. Sedangkan untuk jenis obat-obatan tidak mengalami kenaikan. Namun demikian, peternak saat ini dalam keaadaan was-was karena harga jagung tinggi, sehingga peternak termasuk masih dalam keadaan merugi atau istilkah Balinya masih pakpok. Prduksi telur di wilayah Desa Pesedahan Manggis rata-rata per hari mencapai 200.000 butir, dengan jumlah ayam sekkitar 300.000 ekor didukung pekerja sekitar 150orang.

Tidak ada komentar: