Kamis, 24 Maret 2011

KAPAL CRUISE DATANG, DISTRIBUSINYA TIDAK JELAS

23 / 03 / 2011 http://rgsfmradio.blogspot.com

KAPAL CRUISE DATANG, DISTRIBUSINYA TIDAK JELAS

Amlapura – Pemkab Karangasem boleh saja bersukaria dalam menyambut kedatangan kapal cruise Volendam ke dermaga cruise Tanah Ampo, Manggis, Karangasem tetapi Karangasem terancam tidak bisa menikmati hasil retribusi wisatawan cruise tersebut, Pasalnya, selain pengerjaan dermaga belum tuntas, siapa yang mengelola dermaga kelas dunia tersebut juga belum jelas.


Hal tersebut dikatakan I Nyoman Sadra, BA, Rabu (23/3), Sadra yang merupakan Anggota Komisi IV DPRD Karangasem menilai pengenaan retribusi terhadap wisatawan cruise tidak mempunyai payung hukum yang jelas ‘’Belum ada payung hukum yang jelas. Karena tidak ada payung hukum tidak menutup kemungkinan kedatangan wisatawan tersebut digratiskan,’’ungkap Sadra. Karena seperti yang diketahui, pembangunan dermaga tersebut dibiayai oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi Bali dan pemerintah daerah Karangasem. Karenanya hingga kini belum jelas siapa yang mengelolanya, termasuk retribusi akan dimasukkan kemana.

Politisi PNI- Marhaenisme tersebut juga menambahkanjika seandainya pengenaan retribusi dipaksakan itu akan menjadi semacam pungutan liar (pungli). Sadra juga mengkritisi pemerintah kabupaten Karangasem yang bersukaria dengan rencana kedatangan kapal cruise Volendam ke Tanah Ampo, yang dikabarkan akan membawa 1.600 penumpang.’’Apa yang disukariakan kalau retribusinya akan masuk kemana masih belum jelas,’’imbuhnya. Ditambahkan, belajar dari pengalaman sebelumnya, Karangasem sudah kerap dikunjungi kapal cruise, namun dampak dan kontribusinya bagi Karangasem tidak ada.

Sedangkan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg,SH yang didampingi Wakil Bupati Made Sukerana membantah jika pengoperasian jor-joran. Dikatakan, kedatangan wisatawan cruise yang akan lego jangkar secara perdana di Tanah Ampo atas permintaan dari pihak perusahaan cruise di Miami. Geredeg mengaku sempat mengalihkan agar kapal tersebut lego jangkar di Benua atau pelabuhan Padangbai, namun ditolak dan memilih Tanah Ampo walau masih belum kelar dibangun. ‘’Untuk memperlancar, kami upayakan dengan pontoon. Saat ini pontoon sudah terpasang ditengah laut dengan harapan bisa kelar sebelum tanggal 25 mendatang,’’ungkap Geredeg.

Bupati yang sudah menjabat untuk kedua kalinya ini juga mengatakan Untuk pengamanan wisatawa cruise yang turun dari kapal, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan pihak Pol Air untuk mengawasi jukung nelayan agar tidak mendekati kapal. Sementara itu, Pol PP juga ditugaskan membuat pagar betis agar wisatawan tidak diserbu oleh pedagang acung. Karena jika pedagang acung dibiarkan akan menodai citra pariwisata Karangasem.

Terkait dengan kurang panjangnya dermaga Tanah Ampo, Geredeg berharap pemerintah pusat segera turun tangan untuk menyelesaikan pembangunannya sehingga tahun 2013 kapal sudah bisa nyandar disana.

Menyinggung pengelolaan dermaga cruise,berdasarkan UU 17/2008 tentang Kepelabuhan, pemerintah daerah bisa melakukan kerjasama dengan pihak BUMN maupun swasta,. ‘’Rencananya yang akan kami ajak bekerjasama pengusaha yang biasa mengelola kapal cruise. Sehingga otomatis dia yang akan membawa pasar ke Karangasem,’’jelasnya. W-009

Tidak ada komentar: