Kamis, 30 Desember 2010

17 SISWA SMPN 5 DIBAWA KE RSUD KARANGASEM

30 /12/ 2010 http://rgsfmradio.blogspot.com
 
17 SISWA SMPN 5 AMLAPURA DIBAWA KE RSUD KARANGASEM                                         

Amlapura - Sebanyak 17 siswa SMPN 5 Amlapura Kelas VII dan VIII terpaksa dibawa Ke UGD RSUD Karangasem pada Rabu, (29 / 12 / 2010), karena diduga kuat mengalami keracunan makanan saat menyantap ikan bakar disekolah tersebut. Seluruh siswa tersebut tidak mengalami hal yang fatal setelah pihak sekolah dengan cepat membawa para siswa yang diduga mengalami keracunan ke RSUD Karangasem.


Menurut informasi yang diperoleh,siang itu di SMPN 5 Amlapura sedang mengadakan syukuran terkait prestasi yang diperoleh oleh sekolah tersebut. Maka diadakanlah syukuran dengan acara makan-makan yang salah satu menunya ikan tongkol, dan diduga kuat menu ikan tongkol yang disantap itu yang menyebabkan siswa mengalami pusing dan mual-mual.
Sekira beberapa menit setelah menyantap makanan tersebut, siswa mengeluhkan pusing dan mual-mual, hal tersebut langsung dilaporkan ke pada guru dan dari pihak sekolah dengan sigap membawa siswa yang mengalami mual dan pusing ke RSUD Karangasem.

Menurut keterangan salah satu siswa yang mengalami mual dan pusing tersebut Ayu Ariasih siswa kelas VII B mengatakan bahwa mual – mual dan pusing dirasakan setelah selesai menyantap ikan tongkol tersebut “tadi hanya sempat pusing dan mual – mual saja “ terangnya.

Sampai saat ini ikan tongkol yang diduga sumber dari penyebab siswa mengalami pusing dan mual- mual, pihak RS Karangasem masih mengecek kelaboratorium untuk memastikan apakah ikan tersebut yang menyebabkan siswa mengalami pusing dan mual-mual.


Sedangkan Kepala Sekolah SMPN 5 Amlapura Drs. Dewa Gde Adnyana, M.Pd ketika dimintai konfirmasi seusai siswa datang dari RS Karangasem belum berani bicara dan masih menunggu hasil Lab dari RSUD Karangasem “ kami belum berani bicara apa penyebabnya, kami masih menunggu hasil Lab dari RSUD Karangasem” sambungnya singkat.

Tetapi sayang upaya dari kuli tinta untuk  mencari konfirmasi dan informasi kesekolah tersebut diwarnai sikap kurang simpatik dari salah satu oknum guru, kebetulan oknum guru tersebut mendampingi Kepala Sekolah Dewa Gde Adnyana menemui beberapa awak media . Guru tersebut mendikte para wartawan agar tidak membesar-besarkan masalah ini,” kenapa berita-berita begini dimuat, sedangkan prestasi-prestasi yang diraih oleh sekolah kami tidak pernah dibesar-besar” ujarnya. Dan oknum guru tersebut juga menuding bahwa selama ini media tidak pernah memihak pendidikan.


Tidak ada komentar: