Kamis, 11 November 2010

BENDESA MAJELIS MADYA KAB KARANGASEM DIRESMIKAN

11 November 2010  http://rgsfmradio.blogspot.com

BENDESA MAJELIS MADYA KAB KARANGASEM DIRESMIKAN                                         

Amlapura - Bendesa Agung Desa Pakraman Bali Jro Mangku Gede Putus Swena Upadesa meresmikan Pengurus Bendesa Majelis Madya Desa Pakraman Karangasem (MMDP) di Pura Jagatnatha Amlapura ditandai prosesi mejaya-jaya dipuput Ida Pedanda Gede Manu Singa Raga dari Geria Taman Giri Sangkan Gunung Sidemen, (11-10-2010). Peresmian pengurus MMDP diawali dengan pemujaan sulinggih dilanjutkan ngastawa upakara dan mejaya-jaya, ngayab serta persembahyangan bersama didahului Tri Sandya.

Ketua Panitia Drs. I Ketut Doditha Sandiyoga, M.Si melaporkan pelaksanaan peresmian pengurus Majelis Madya Desa Pakraman baru berdasarkan hasil paruman sebelumnya, dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil Paruman Bendesa Madya yang telah menelorkan pemilihan Bendesa Madya yang baru, menggantikan pengurus lama yang telah berakhir masa baktinya. Tahapan peresmian pengurus telah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga untuk selanjutnya segera dapat menyusun program kerja organisasi. Kegiatan peresmian pengurus disamping ditunjang anggaran dari bantuan pemerintah juga atas partisipasi umat sehingga acara peresmian kepengurusan MMDP dapat berjalan lancar sesuai harapan.

Majelis Agung Desa Pakraman Bali Jro Mangku Gede Putus Upadesa mengatakan, lembaga Majelis Madya adalah wahana untuk pengabdian sebagai wujud dharma bakti dan swadharma demi kepentingan umat dan keajegan agama Hidhu melalui lembaga Desa Pakraman. Sesuai aturan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga menjadi kewajiban lembaga majelis madya melaksanakan paruman setiap lima tahun sekali, untuk memilih kepengurusan baru. Ia mengharap, semua bentuk admimistrasi keputusan organisasi lembaga majelis madya sebagai lembaga umat hindhu hendaknya dapat menggunakan bahasa Bali yang benar dan layak, agar dapat menjadi contoh diantara Kabupaten / Kota di Bali mengingat sudah banyak para tokoh Hindhu yang berasal dari Karangasem.

Dikatakan, keberadaan Desa Pakraman di Bali kini banyak hendak ditiru komunitas Hindhu diluar Bali, yang perlu mendapatkan perhatian lembaga umat di Bali yang dinilai menjadi kiblat Hindhu luar Bali untuk meningkatkan pembinaan umat. Selain itu aspek-aspek adat dan hukum adat seperti kasus kesepekang, juga perlu memperoleh kajian lembaga umat agar umat tidak lagi hanya berlandaskan mule keto, dapet keto dan sube keto didalam membuat keputusan, namun seharusnya berlandaskan sastra agama. Kasus kesepekang itu sendiri, sesungguhnya bukan serta merta begitu saja diputus, melainkan melalui proses tahapan yang lama dan rumit karena ada aspek pengaksama, penyangaskara, pamidanda arta dana dsb didalamnya. Demikian pula dalam konteks desa, kala, patra selalu terkait dengan aspek filosofis, sosiologis dan historis tidak bisa hanya diambil salah satunya saja.

Sementara Wabup I Made Sukerana, SH mengatakan, Majelis Madya dewasa ini dihadapkan pada kompleksitas tantangan Desa Pakraman yang makin terhimpit berbagai persoalan dibidang parahyangan, pawongan maupun palemahan. Salah satu hal yang wajib mendapatkan perhatian adalah dibidang palemahan seperti perbatasan antara desa adat atau antar desa, yang kerap kali memicu konflik, karena adanya kepentingan. Disamping itu, masalah galian C juga kerap kali mendapatkan permasalahan, dimana desa adat saling klaim berhak memungut retribusi. Hal tersebut merupakan persaingan tak sehat, sementara pemerintah sudah berupaya memeberikan bantuan tahunan yang sudah berjalan. Hal tersebut diminta Wabup Sukerana untuk dikaji Majelis Madya, sehingga mampu dijembatani dan diatasi secara proprsional. Penanganan kemiskinan di Karangasem yang paling sulit adalah kemiskinan kultural dimana pola kehidupan masyarakat nyaris sudah membentuk semacam budaya seperti orang miskin padahal mereka kebanyakan tidak demikian. Usai peresmian dilanjutkan dengan sidang pleno, mengawali masa operasional kelembagaan yang selanjutnya diserahkan pada pleno dimasing-masing Baga/Bidang.

Tidak ada komentar: