Kamis, 10 Februari 2011

WABUP JANJI BERI BONUS,BAGI PENANGKAP PEMERAS WISATAWAN DIBESAKIH

 10 / 02 / 2011   http://rgsfmradio.blogspot.com

WABUP JANJI BERI BONUS,BAGI PENANGKAP PEMERAS WISATAWAN  DIBESAKIH 

Amlapura - Karena kesal tak kunjung ada perubahan prilaku para oknum guide khusus di Besakih, Wabup I Made Sukerana membuat kiat baru untuk membuat jera oknum pelaku preman pemeras wisatawan dengan janji memberikan insentif Rp. 500.000 bagi siapa saja yang bisa menangkap oknum preman dimaksud.

Penegasan tersebut disampaikan Wabup Sukerana saat melakukan rapat koordinasi dengan para praktisi pariwisata dalam wadah PHRI di Candiadasa (9-2-2011), didampingi Sekda Drs. I Nengah Sudarsa, SH, M.Si, para asisten Sekkab, para Pimpinan unit SKPD terkait serta seluruh anggota PHRI Kabupaten Karangasem. Menanggapi keluhan para pemandu wisatawan dan pengusaha pariwisata, Wabup Sukerana menyatakan, bakal memberikan hadiah berupa insentif Rp. 500.000 bagi siapa saja yang bisa menangkap basah dan melaporkan langsung online kepada Pemkab melalui Diparda maupun langsung kepada Wakil Bupati. 

Dikatakan, berbagai pembinaan dan fasilitasi pelatihan maupun pengawasan sudah dilakukan pemerintah melalui koordinator pengawasan Besakih Camat Rendang beserta jajaran dan tim terkait lainnya. Namun ulah para oknum yang hanya mau mencari keuntungan pribadi dengan mengorbankan citra obyek wisata Besakih dengan melakukan pelanggaran baik tariff masuk, rute kunjungan maupun pelanggaran masuk ke areal terlarang. Untuk itu ia juga menghimbau agar para pemuka dan masyarakat Besakih turut membantu agar turut membina oknum - oknum warga yang berstatus sebagai guide khusus melakukan tindakan-tindakan pelanggaran. Kebiasaan buruk yang sudah terlanjur sering menikmati hasil yang haram dengan melanggar aturan, telah membius sejumlah oknum pelaku untuk terus melakukan demi keuntungan sendiri. Jika hal itu dibiarkan dan masyarakat setempat juga tidak peduli, maka lama kelamaan image Besakih sebagai obyek wisata spiritual bakal jatuh dan wisatawan enggan datang lagi. Dengan demikian, mata pencaharian dan pekerjaan para guidepun juga turut hilang.

Semestinya masyarakat khususnya kelompok petugas guide khusus menyadari betapa Besakih merupakan asset berharga yang tiada tara dan akan memberi keutungan selama-lamanya. Oleh karenanya harus dipelihara dan dijaga citra pelayanan dengan menunjukkan n perlakuan yang santun dan terhormat terhadap wisatawan agar betah terus datang ke Besakih. Langkah penertiban Besakih yang sudah berhasil dilakukan pemerintah hendaknya diikuti oleh prilaku dan sikap mental semua pihak yang terkait di loka wisata tersebut. Kepada para sesepuh di Besakih hendaknya tidak bosan-bosan membimbing dan membina warga khususnya para guide khusus yangmencari nafkah disana 

Mantan Camat Rendang Drs. I Wayan Ardika, M,Si, menambahkan sebetulnya sejak lama upaya menindak pelaku pemerasan sudah dilakukan dengan memberikan akses melapor langsung di sekretariat setempat sehingga bisa langsung ditindaklanjuti dan dicokok pelakunya.
Dikatakan, selama ini tidak kurang 5 orang petugas pelayanan wisatawan yang tergabung dalam Guide Khusus Besakih ditindak dan dikenai sangsi, namun jika ada yang lebih parah semestinya dikenakan sangsi lisensinya dicabut. Namun karena lisensi itu kewenangannya ada di Propinsi maka Kordinator Penertiban Kawasan Suci Besakih belum berhak penuh untuk mencabut lisensi itu. Bagi wisatawan maupun guide yang belum pernah datang ke Besakih perlu mengetahui bahwa himbauan dan edaran tersebut sudah jelas berlaku sejak penertiban dan penataan Besakih dilakukan. Sebelumnya sejumlah tamu yang komplin sering kali menyampaikan setelah lewat beberapa hari, sehingga begitu dikonfrontasikan tamu tersebut sudah siap kembali ke negaranya. Namun demikian tim tetap komit dan menegakkan aturan yang sudah diberlakukan dengan menindak tegas petugas pelayan wisatawan yang berbuat menodai citra Besakih sebagai tempat wisata khusus.

Guide khusus Besaki berjumlah 285 orang setiap hari bertugas dibagi kedalam 4 regu, masing - masing regu beranggotakan 50 orang. Sebagai petugas yang wajib melayani wisatawan mereka sudah memperoleh penyisihan sebesar Rp. 2.400 dari tiket masuk Rp. 10.000 untuk wisatawan asing dan Rp. 8.000 untuk wisatawan domestik. Sejak dilakukan penataan di kawasan suci Pura Besakih kunjungan wisatawan terus meningkat. 

Sesuai payung hukum Keputusan Bupati sudah jelas, tidak lagi mentolerir oknum yang melalukan tindakan tak terpuji dan menodai citra Kawasan Suci Besakih. Selaku Kordinator Tim, demikian Ardika, sudah wanti-wanti kepada semua petugas pemandu wisata khusus Besakih, pedagang, petugas parkir serta masyarakat di Besakih agar tidak coba-coba untuk melanggar hal-hal yang sudah ditegaskan dalam aturan. Ia mengaku sudah malu dengan kondisi Besakih yang sebelumnya banyak disoroti pihak lain baik pengunjung, wisatawan, dan masyarakat lainnya, karena ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Kini dengan gebrakan baru dari Bupati dan Wakil Bupati Karangasem dengan jelas sudah berkomitmen mengembalikan kesucian Besakih untuk selama-lamanya. Adapun perihal peruntukan kawasan telah jelas diatur dan mendapat dukungan penuh tokoh adat dan dinas serta masyarakat setempat..

Tidak ada komentar: