Kamis, 06 Januari 2011

DESA TOHPATI BANGKITKAN POTENSI LOKAL GENIUS MELALUI PASRAMAN DESA

06 / 01 / 2011 http://rgsfmradio.blogspot.com

DESA TOHPATI BANGKITKAN POTENSI LOKAL GENIUS MELALUI PASRAMAN DESA

Amlapura - Desa Adat Tohpati Kecamatan Bebandem memprakarsai terbentuknya Pasraman Desa dalam membangkitkan potensi lokal genius desa dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat dengan pijakan akar spiritual dan tata kehidupan desa yang harmoni dan asri. 


Ketua Panitia sekaligus Ketua Pasraman Desa I Wayan Rastika, A. Par melaporkan, Desa Pakraman Tohpati tidak hanya memerlukan penguatan bidang kehidupan mencapai tatanan kndisi masyarakat yang kertaraharja, tetapi juga memerlukan upaya memelihara kearifan lokal melalui pasraman desa. Untuk itu dibentuk pasraman desa sebagai media pembelajaran dan pendidikan generasi penerus pakraman dalam mencapai kehidupan masyarakat yang serasi dan seimbang. Penguatan pendidikan generasi muda dibidang adat seni dan budaya melalui pasraman, bakal dapat memperkokoh jati diri identitas nasional tanpa mempermasalahkan perbedaan dalam konteks pluralisme Indonesia, karena desa yang kuat itu justru terletak pada perbedaannya sebagai satu kesatuan, untuk sama-sama menuju kewajiban dharma sebagaimana ditegaskan Mpu Tantular dalam lontar Sutasoma Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa.

Visi pasraman desa Tohpati yang hendak dikembangkan adalah menjadikan pasraman sebagai media pembelajaran dan pendidikan, melestarikan serta mengembangkan budaya yang nyaris punah menuju kehidupan masyarakat desa yang kertaraharja lan jagadhita. Sementara misi yang hendak dicapai adalah menuju pencerahan spiritual dikalangan generasi muda, menjadi pusat kreatifitas dalam segala bidang kehidupan berbasis budaya lokal, penyangga dan penyaring budaya asing, mencetak jiwa profesionalisme pemuda, memperkaya khasanah budaya lokal, melestarikan budaya leluhur dan mendidik pemuda peka terhadap lingkungan hidup. 

Struktur sistim palemahan desa Tohpati memiliki keunikan pembagian tata ruang tempat tinggal yakni bagi jabatan Ki Bendesa sebagai Juru Bahbah ada di Kaja kauh, disusul Ki Kubayan (Juru Raksa) tinggal di Kelod Kauh, Ki Penyarikan (Juru Tulis) di Kaja Kangin, dan Kesinoman (Juru Arah) di Kelod Kangin dan peajeg-ajeg desa sebagai pacek/paku ada di tengah-tengah, merupakan konsep Mpu Kuturan setelah perjanjian Samuan Tiga. Letak desa seluas 60Ha diapit persawahan lestari dan dua sungai menjadi sumber kehidupan warga Tohpati. Pasraman desa dilaksanakan ditengah kehidupan warga bukan di lembaga pendidikan untuk memperkokoh akar kehidupan masyarakat yang bersumber dari nilai tradisi desa, tumbuh hubungan harmonis antara orang tua dan anak, yang akan membentuk mentalitas pemuda desa sebagai pemilik kearifan lokal dimaksud. Untuk memupuk kelestarian lingkungan para sisya pasraman juga diajarkan mengenal budaya bersih, bebas sampah plastik, bebas kimia dan wajib menanam pohon sebagai perwujudan Tri Hita Karana. Lingkungan hidup biotik, abiotik dan sosial mempengaruhi tingkat kesejahteraan manusia, jika kualitas lingkungan menurun maka identitas desa pun bakal memudar, maka kontribusi pasraman desa melestarikan budaya lokal menjadi kunci penguatan identitas desa pakraman itu sendiri. Pelatihan yang diberikan antara lain Olah Yoga dan raga, tari dan tabuh, Wirama (Olah Nafas dan Lagu), Kasrya sastra ( Bali , kawi, Kuno dan Hasta Karya (Rias dan Kreatifitas) 


Ketua Yayasan Budaya Ratna Dharma Raksatah sekaligus Ketua Pasraman I Made Jati, S.Pd, M.Si mengatakan, kekawatiran akan punahnya khasanah potensi seni budaya beeikut para tokoh seninya maka atas kesepakatan masyarakat desa Tohpati dibentuk Pasraman desa untuk melestarikan potensi seni budaya yang ada. Pasraman Desa yang diwadahi Yayasan Budaya Ratna Dharma Raksatah sejak sebulan telah melaksanakan kegiatan Pasraman seperti latihan menari, menabuh dan pesantian melahirkan pagelaranm drama tari Lubdaka, latihan membuat sarana upakara, kegiatan yoga dan meditasi, merintis internet desa, merintis ogoh-ogoh dari bahan plastic bekas, dan merintis pendidikan berbasis budaya spiritual.

Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH saat meresmikan Pasraman setempat  ditandai penandatangan prasasti, menyatakan, menyambut positif prakarsa dan inisiatif desa adat Tohpati membangun pasraman desa sebagai wadah melestarikan nilai-nilai adi luhung seni budaya dan tradisi desa yang penuh aura spiritual sekaligus menanamkannya dikalangan generasi muda sebagai pewaris dan penerus  mewujudkan ajeg Bali. Bupati minta krama desa  adat Tohpati menjadi pionir dalam merintis pasraman yang bisa mewadahi kiprah tidak hanya dibidang seni, budaya, ekonomi tetapi juga spiritual, mentalitas, disiplin dan budi pekerti. Dari aktifitas tersebut diharapkan lahir sumber daya manusia yang handal dan professional.

Tidak ada komentar: