Rabu, 03 November 2010

SALAK, ATE DAN JAMUR TIRAM PRODUK ANDALAN PUAP TUNJUNG MEKAR

03 November 2010 http://rgsfmradio.blogspot.com

SALAK, ATE DAN JAMUR TIRAM PRODUK ANDALAN PUAP TUNJUNG MEKAR           

Amlapura - Salak, Ate dan Jamur Tiram menjadi prduk andalan PUAP Tunjung Mekar Macang Bebandem, yang dikembangkan mendongkrak prestasinya sebagai Gapoktan berprestasi nasional 2010.

Menurut penjelasan I Wayan Mendra Ketua Gapoktan Tunjung Mekar, didukung 299 orang anggota terdiri dari 8 kelompok yakni Petani Subak, Kelompok Ternak Kembang Jempiring, Petani Ternak Kembang Sandat, Petani Ternak Kembang Gadung, Petani Ternak Kembang Rijase, Petani Ternak Mawar, dsb. Sedangkan kegiatan usahanya meliputi pengadaan Sarana Produksi (Saprodi), Usaha Peternakan, Usaha Pegembangan Jamur Tiram, Anyaman Ate dan Penjualan Salak Segar. Modal yang dimiliki sampai bulan Agustus 2010 antara lain bersumber dari bantuan PUAP Rp. 100.000.000, Iuran Kelompok sejumlah Rp. 400.000, Iuran Wajib Rp. 18.320.000 dan dana awal milik Gapoktan sebesar Rp. 13.341.000, sehingga total memiliki kapasitas modal dalam 7 bulan pertama sejumlah Rp. 159.000.000. 

Untuk penjualan salak kelompok membeli kepada petani selanjutnya disalurkan ke pembeli untuk diantarpulaukan atau antar kota. Produksi salak Gula Pasir setiap tahunnya sekitar 20 ton dengan luas lahan produksi sekitar 100 Ha sedangkan untuk Salak Bali atau non Gula Pasir sekitar 400 ton/tahun dengan luas lahan sekitar 500 Ha dengan jumlah populasi pohon mencapai 8,5 juta pohon. Komoditi salak selain dijual antar pulau ke Jakarta dan Lombok juga dijual ke Pasar-Pasar di Bali seperti Denpasar , Amlapura, Klungkung, Gianyar dsb. Untuk saat ini guna menjaga stabilitas harga dan nilai tambah bagi petani baru diolah dalam bentuk wine, dodol dan kripik salak. Dibidang produk kerajinan Ate menurut Mendra, baru bisa menjual ke Denpasar, Ubud dan Desa Wisata Tenganan Pagringsingan masih dalam jumlah terbatas. Kapasitas produksi Ate saat musim hujan lebih tinggi dibanding musim kemarau, namun untuk memenuhi kuota masih dapat membeli di Pasar Bebandem. Sementara Jamur tiram juga baru dalam kapasitas relatih kecil, prduksinya dijual secara local di Karangasem, Pasar Tradisional dan pembeli lainnya. 

Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. I Komang Subratayasa, mengatakan, Kabupaten Karangasem memiliki potensi dibidang pertanian arti luas dengan hanya 8 % lahan sawah atau sekitar 7.000 Ha yang hingga kini tetap terjaga. Potensi strategis lain Karangasem adalah bidang pariwisata ditunjang keberadaan sektor pertanian yang tangguh, ditandai PDRB paling dominan dari sektor pertanian. Dikatakan, Karangasem satu-satunya Kabupaten pengakses dana program PUAP menjangkau seluruh Desa dan Kelurahan diantaranya memiliki 73 Perbekel dan 3 Kelurahan. Pelaksanaan Program PUAP sudah mencapai 25 % lebih dengan lapangan usaha terbanyak ada pada sektor terbanyak di bidang peternakan dan hortikultura, dengan komoditi unggulan yakni Salak disamping Tanaman Hias dan Sayuran. Sementara di sektor perkebunan Karangasem memiliki komoditi Mete Organik nomor satu di dunia, yang digerakkan oleh Gapoktan program PUAP. Sedangkan usaha berbasis pertanian ada sekitar 13,2%. Kegiatan usaha Gapoktan Tunjung Mekar Macang Bebandem, telah berkembang dalam 8 kelompok dengan 99 anggota meliputi usaha padi dan palawija dengan segi pembiayaan dibidang Saprodi, 7 kelompok diantaranya dikembangkan oleh wanita tani yakni mengembangkan ternak babi diintegrasikan dengan jenis usaha penjualan Salak Segar, Menganyam Ate dan Jamur Tiram. 

Keunggulan Karangaasen antara lain terletak pada kapasitas serta diversifikasi pemupukan permodalan baik sukarela, simpanan pokok, wajib dan pengembangan usaha dari 100 juta modal yang diperoleh dari Prgram PUAP, sudah menjadi Rp. 159.000.000 tergolong cepat dalam kurun waktu 7 bulan pertama. Sementara menyangkut pengelolaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dapat dikembangkan setaraf LPD sehingga mampu tampil sebagai lembaga keuangan/ finansial mikro yang handal bagi kelompok dan masyarakat pedesaan. 

Dengan keberhasilan meraih prestasi Lomba Gapoktan PUAP berarti pemerintah tidak sia-sia memberikan bantuan bagi masyarakat yang sudah nyata-nyata memberikan manfaat dalam peningkatan perekonomian masyarakat desa dan terkait upaya penurunan indikasi kemiskinan terutama alasan ekonomi. Mengikuti lomba PUAP merupakan kehormatan bagi Kabupaten Karangasem dalam penyelenggaraan program PUAP kendati dalam predikat sebagai satu-satunya Kabupaten Tertinggal di Bali. Kabupaten Karangasem memiliki potensi dibidang pertanian arti luas dengan hanya 8 % lahan sawah atau sekitar 7.000 Ha yang hingga kini tetap terjaga. Potensi strategis lain Karangasem adalah bidang pariwisata ditunjang keberadaan sektor pertanian yang tangguh, ditandai PDRB paling dominan dari sektor pertanian.

Tidak ada komentar: