Senin, 11 Oktober 2010

TIM PROPINSI EVALUASI –GRSSI-B RSUD KARANGASEM

11 Oktober 2010
TIM PROPINSI EVALUASI –GRSSI-B
RSUD KARANGASEM                                                                                                             
Amlapura - Tim evaluasi Propinsi Bali dipimpin dr. I Made Dharmayasa , S.p. Og (11-10-2010) melakukan evaluasi terhadap program Rumah Sakit Sayang Ibu (GRSSI-B) di Amlapura dihadiri Bupati Krangasem I Wayan Geredeg,SH.


Direktur dr. I Gede Parwatha Yasa, Sp.Og melaporkan, gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan bayi (GRSSI-B) khusus melaksanakan 10 langkah menuju perlindungan ibu, bayi secara terpadu dan paripurna. Prgoram tersebut bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) yag masih tinggi yakni 228/100.000 KH untuk AKI dan 34/1000KH untuk AKB. Karangasem menargetkan penurunan AKB sebesar 24/1000KH, AKI 118/100.000 KH, sementara target MDGs 2015 untuk AKB sebesar 23/1000 dan AKI sebesar 102/100.000 KH.
Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan standar pelayanan perlindungan bayi dan ibu secara terpadu dan paripurna, meningkatkan kepedulian dan kualitaas pelayanan kesehatan ibu dan bayi, menigkatkan kesiapan rumah sakit melaksanakan funggsi pelayanan obstetric dan neonatal termasuk pelayanan kegawatdaruratan, meningkatkan fungsi rumah sakit sbagai pusat rujukan, meningkatkan fungsi RS sebagai model dan pembina tehnis melaksanakan inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif dan meningkatkan pelayana metode kangguru.

Dikatakan, komitmen RS meningkatkan pelayanan kesehatan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi, telah dibuktikan dengan perolehan penghargaan juara I tingkat Propinsi tahun 2008. Langkah lain yang konsisten dilakukan selama ini meliputi penataan menejemen RS mendukung program pelayanan kesehatan Ibu dan bayi, memberikan pelayanan antenatal, konseling kesehatan perinatal da neonatal, telah melaksanakan persalinan bersih dan aman, inisiasi menyusuai dini, kontak kulit ibu dan bayi, melaksanakan phonek 24 jam, melaksanakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung dan pelayaan neonatal sakit, melaksanakan rujukan dua arah dan membia jejaring rujukan, pelayanan imunisasi bayi, tumbuh kembang, mempunyai klinik KB rumah sakit, melaksanakan audit maternal dan perinatal berkelanjutan serta memberdayakan kelompok pendukung ASI.
Ketua Tim penilai dr. I Made Dharmayasa , S.p Og mengatakan, gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi merupakan program yang sangat penting dan strategis karena dengan Gerakan ini kita akan terpacu untuk mewujudkan penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi sebagaimana di amanatkan didalam RPJMN 2010 – 2014 dan juga target MDG’s 2015. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa target Millenium Development Goals yang disingkat MDG’s yang merupakan target global yang harus dicapai oleh seluruh Negara terutama Negara yang sedang berkembang di seluruh dunia adalah Memberantas Kemiskinan dan kelaparan, Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua, Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, Menurunkan kematian Anak, Meningkatkan Kesehatan Ibu, Mengendalikan HIV-AIDS, Malaria dan TBC, Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup dan Mengembangkan pembangunan di tingkat global. Dalam upaya mencapai target MDGs, peran Pusat dan Daerah sangat besar. Target tersebut tidak mungkin dapat dicapai tanpa kerjasama yang erat, serta bahu membahu, antar Pusat dan Daerah. Dilain pihak disadari, terdapat perbedaan permasalahan antar wilayah yang antara lain meliputi kondisi geografis dan sosial budaya masyarakat. 

Pemkab Karangasem berkepentingan untuk mendukung pelaksanaan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi karena program ini salah satu bentuk program yang pro-rakyat yang dampaknya dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Bentuk komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem di bidang Kesehatan adalah alokasi anggaran yang cukup, Program JKBM dimana
Pemerintah Kabupaten dan propinsi secara bersama-sama menggulirkan program JKBM yang didanai dari APBD Kabupaten dan APBD Propinsi. RSUD Karangasem mendapat alokasi anggaran 13,7 milyar untuk melayani pasien JKBM termasuk membayar pasien JKBM asal karangasem yang dirawat di Rumah Sakit lain.

Terkait GRSSI-B ini, program JKBM tentunya diharapkan semua ibu hamil mendapat akses pelayanan kesehatan yang sangat mudah karena tidak perlu lagi memikirkan biaya lagi mulai dari persalinan di bidan praktek swasta, puskesmas dan rumah sakit. Diharapkan, semua masyarakat tercover jaminan pelayanan kesehatan baik melalui Program Jamkesmas, JKBM, Askes, Asabri dan Jaminan Kesehatan lainnya sehingga tidak ada lagi masalah pembiayaan bagi masyarakat terutama masyarakat yang kurang mampu. Disamping itu Pemkab juga melakukan Pembangunan fisik Rumah Sakit, dengan tujuan mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Karangasem melalui pemberian perhatian di bidang SDM, pembangunan fisik seperti Pembangunan Gedung Laboratorium, Gedung Radiologi, Diklat, Selasar, Ruang Cuci Darah, Poliklinik, dan Ruang Rekam Medik serta melengkapi peralatan Instalasi Pengolahan Air Limbah, Penyimpan Jenasah, Refrigator Darah, CT-scan, USG 4 dimensi, Bronchoscopy, Laparoscopy THT, Alat fisioterapi dan lain sebagainya telah kita lengkapi, termasuk pembangunan Gedung yang sedang berlangsung yaitu pembangunan perawatan Ibu dan Bayi dan diharapkan rampung pada 2011 nanti. Kepada dokter,bidan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan diharapkan pula, dapat mengabdi dengan penuh tanggungjawab untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya sehingga tujuan terkait GRSSI-B dapat tercapai.

Tidak ada komentar: