Selasa, 29 Juni 2010

TIPS dari Internetsehat


Tips Sederhana Kontrol Privasi Anak di Internet

Menghadapi era digital yang berkembang dengan pesatnya, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan orang tua karena akan berpengaruh terhadap perkembangan anak. Pertama, teknologi yang berkembang dengan pesat. Kedua, anak-anak lebih cepat mengetahui banyak hal dibandingkan orang tua. Dan ketiga, pemberian keteladanan dari orang tua. Namun sayangnya dengan keterbatasan waktu, faktor pertama dan kedua akan lebih dominan.
Meski demikian, tidak berarti anda boleh mengabaikan faktor ketiga. Luangkan waktu di sela kesibukan untuk memberi arahan dan teladan bagi anak. Sebagai contoh yang mudah adalah pengaturan privasi. Bantu anak memahami pengaturan privasi di layanan online. Sampaikanlah dengan cara sederhana, sampai anak paham. Sebagai pedoman, tiga hal berikut penting untuk disampaikan kepada anak:
1.Batasi hanya untuk temannya saja
Sampaikan pada anak untuk membatasi pengaturan privasinya hanya sebatas pada teman-temannya saja. Dengan begitu, hanya teman-temannya sajalah yang bisa melihat profil anak anda, termasuk foto, video ataupun apkikasi lainnya.

2. Jaga informasi pribadi
Saat mengisi informasi diri, ajarkan anak untuk memilah informasi yang masuk kategori pribadi atau rahasia, biarkan kolomnya dikosongkan saja. Anak tidak perlu mengisikan nomor telepon atau alamat mereka secara detil. Isian-isian ini sifatnya opsional, sehingga tidak wajib diisi saat membuat akun di layanan online seperti Facebook misalnya.
3. Jangan biarkan informasi anak menyebar
Jika anak tidak membatasi siapa yang bisa mengakses informasi terkait dirinya, data pribadinya bisa menyebar. Sarankan anak anda untuk mengabaikan permintaan informasi pribadi mereka oleh pihak yang tidak dikenal, meskipun dengan iming-iming hadiah dan sebagainya. Sarankan juga untuk tidak mengaktifkan fitur pencarian otomatis melalui situs pencarian seperti Google.
Ketiga hal di atas terbilang sederhana, tapi penting untuk disampaikan pada anak anda, karena saat ini mereka sedang berkembang di tengah-tengah keterbukaan informasi. Mereka harus paham bagaimana melindungi privasi dan berpikir ulang sebelum menyebarluaskan informasi pribadi kepada publik.


sumber: www.internetsehat.com

Tidak ada komentar: