08 November 2010 http://rgsfmradio.blogspot.com
ISI HARI CINTA PUSPA DAN SATWA
Gubernur Tanam 4.500 Bambu Hitam dan 50Cempaka Di Pura Penataran Nangka
Amlapura - Mengisi hari cinta puspa dan satwa tahun ini Gubernur Bali I Made Mangku Pastika didampingi Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH melakukan penanaman 4.500 pohon bambu hias dan bambu hitam serta 50 pohon cempaka di sekitar Pura Penataran Nangka Desa Buana Giri Bebandem Karangasem, (7-11-2010) dengan menggandeng Yayasan John Hardy.
Ketua Yayasan John Hardy melaporkan, atas kepedulian terhadap pentingnya menjaga lingkungan, pihak Yayasan John Hardy memberikan bantuan berupa Tanaman Penghijauan berupa 4.500 pohon bamboo hias dan bamboo hitam serta 50 pohon cempaka. Hal ini merupakan konskwensi terhadap aspek sosial kemasyarakatan yang menjadi salah satu program Yayasan John Hardy. Adapun sasaran dari kegiatan penanaman disamping mewujudkan tujuan Bali clean and green, juga untuk menjaga eksistensi Bali sebagai pulau surga yang seharusnya dijaga kelestarian lingkungannya.
Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH mengatakan, pentingnya mewujudkan lingkungan hijau sebagai upaya memperkokoh ketahanan daya dukung pembangunan. Lingkungan lestari dan hijau adalah juga merupakan komitment Pemprop Bali dalam mewujudkan Bali Clean and Green. Tingginya angka lahan kritis Karangasem sekitar 23.453 Ha yang didukung kondisi ekonomi terbatas serta curah hujan yang minim diperlukan langkah mendesak untuk melakukan konservasi dalam waktu segera dan maksimal. Ia mengajak seluruh masyarakat mewarisi budaya menanam pohon dan tidak banyak menebang, memanfaatkan setiap jengkal tanah agar anak cucu tidak mewarisi air mata.
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika meminta agar setiap Yayasan ber komitmen melaksanakan penghijauan dibarengi warga masyarakat untuk memelihara dan melestarikan hasil penghijauan. Terkait taraf kesejahteraan Karangasem, Gubernur Pastika menyatakan, 3 tahun kedepan Karangasem optimis tidak lagi mengalami kesulitan air, karena sudah direncanakan pembangunanya secara bertahap. Kerusakan hutan di Bali yang disebut Gubernur sudah cukup parah yang perlu direhabilitir, menyusul terjadinya proses kekeringan banyak sungai yang ada di Bali. Jika tidak ditanggulangi segera dengan menanam pohon dan pengelolaan air bawah tanah yang kini dieksploitasi sewenang-wenang, bisa berdampak sungai menjadi kering akibat airnya disedot dan dihulu pun kondisi wilayahnya kering, diindikasikan adanya air danau juga turun sekitar 2 meter. Jika tidak bertindak cepat dimikian Gubernur Pastika, Bali terancam mengalami krisis sumber air dan kekeringan. Untuk itu diharapkan segenap komponen masyarakat bisa bersatupadu segera melaksanakan penghijauan memanfaatkan setiap jengkal tanah.
Hadir saat itu Pimpinan DPRD Bali, Pimpian SKPD jajaran Pemkab Karangasem, Muspika, pemuka dan tokoh masyarakat serta masyarakat Desa Buanagiri yang didukung 4 Banjar Adat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar